Belum lama ini, setelah ibu Ami Uno, ia pun pergi. karena dia tidak sanggup menanggung beban tersebut. Dalam keluarga, harus ada laki-laki sebagai pencari nafkah yang kuat agar hidup menjadi mudah. Pada masa sebelum ayah tirinya datang, kasih sayang ibu dan anak sangat kurang, sehingga Ami Uno mudah jatuh cinta pada ayah tirinya karena tindakannya yang baik dan lembut.
Suatu saat sambil mandi bersama, ia bisa tidak bisa menahan diri untuk tidak mengungkapkan hasrat seksualnya yang kuat di depan pamannya. Ia juga sangat memahami psikologi anak perempuan, sehingga ia tidak segan-segan membantu meringankan fisiologi remaja putri tersebut.